MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR TELEMATIKA
SUB SEKTOR JARINGAN KOMPUTER
DAN SISTEM ADMINISTRASI
MENERAPKAN PROSEDUR KESEHATAN,
KESELAMATAN
DAN KEAMANAN KERJA (K3)
TIK.JK01.006.01
|
BUKU PENILAIAN
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51
Lt.7.B Jakarta Selatan
|
DAFTAR ISI
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………………. 2
BAB I KONSEP
PENILAIAN…………………………………………………………………… 3
1.1.
Bagaimana Instruktur akan Menilai ……………………………………… 3
1.2.
Tipe Penilaian ……………………………………………………………….. 3
BAB II PELAKSANAAN
PENILAIAN ………………………………………………………….. 5
2.1.
Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori ……………………………………….. 7
2.2.
Kunci Jawaban Unjuk Kerja (Praktek) …………………………………… 11
2.3.
Daftar Check Unjuk Kerja………………………………………………….. 11
2.4.
Check List Teori dan Praktek………………………………………………. 12
LEMBAR
PENILAIAN……………………………………………………………………………… 13
Buku-buku Referensi untuk bahan
pelatihan yang telah direkomendasikan……………. 14
BAB I
KONSEP PENILAIAN
1.1.
Bagaimana Instruktur akan Menilai
Dalam sistem berdasarkan Kompetensi,
penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan,
pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas Anda dan sikap Anda terhadap pekerjaan.
Anda akan dinilai untuk menentukan apakah Anda telah mencapai kompetensi sesuai
dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.
Pada pelatihan berdasarkan
kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan untuk penilaian adalah “Penilaian
berdasarkan criteria/Criterion-Referenced Assessment”. Pendekatan ini mengukur
unjuk kerja Anda terhadap sejumlah standar. Standar yang digunakan dijelaskan
dalam Kriteria Unjuk Kerja.
Penilaian dapat dilaksanakan dengan
tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. Tipe penilaian ini adalah formatif
dan merupakan proses yang sedang berjalan.
Penilaian juga dapat dilaksanakan
untuk menentukan apakah Anda telah mencapai hasil program belajar (contohnya
pencapaian kompetensi dalam Unit). Tipe penilaian ini adalah sumatif dan
merupakan penilaian akhir.
Penilaian dapat dilaksanakan di
industri (ditempat kerja) atau dilembaga pelatihan (diluar tempat kerja). Jika
memungkinkan, sebaiknya penilaian dilaksanakan ditempat kerja sehingga penilai
dapat mengamati Anda melakukan kegiatan normal ditempat kerja.
1.2.
Tipe Penilaian
Test Tertulis
Test tertulis akan menilai
pengetahuan Anda dan pemahaman konsep dan prinsip yang merupakan dasar unjuk
kerja tugas-tugas Anda. Test tertulis biasanya berupa seri pertanyaan pilihan
ganda atau beberapa bentuk test tertulis objectif lainnya, yaitu tes dimana
setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar.
Test Unjuk Kerja
Test unjuk kerja akan menilai
kompetensi Anda dalam menampilkan tugas-tugas elemen terhadap standar yang
dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja. Oleh sebab itu Anda akan menerapkan
pengetahuan dan pemahaman Anda terhadap unjuk kerja tugas-tugas.
Penilai biasanya menggunakan daftar
cek analisis elemen sebagai pedoman untuk menentukan kompetensi Anda dan akan
memberikan umpan balik mengenai unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan
pelatihan lanjutan jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN
2.1
Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori
- K3 merupakan perkembangan dari…. ( KUK 2.2 )
b. OSH
- Salah satu tujuan awal dibentuknya standard keselamatan dan kesehatan di tempat kerja adalah…. ( KUK 1.2 )
b. Moral
- Beberapa jenis resiko yang bisa dimiliki oleh pekerja di tempat kerja, kecuali…. ( KUK 1.2 )
a. Agama
- Perjanjian resmi yang memuat tentang K3 dan ditandatangani oleh President Richard M. Nixon adalah…. ( KUK 1.1 )
c. OSHA
- Beberapa jenis ilmu yang dipelajari dan dipakai dalam penerapan K3, kecuali… ( KUK 1.2 )
e. Agama
- Berikut ini merupakan Undang-undang yang memuat tentang Keselamatan Kerja…… ( KUK 1.1 )
d. UU No.1 Thn 1970
- Yang mempengaruhi Anthropometri antara lain, kecuali…. ( KUK 3.1 )
b. Pekerjaan
- Beberapa faktor yang dapat mendukung K3, kecuali… ( KUK 1.2 )
c. Penetapan insentif kerja
10. Beberapa keterbatasan manusia
yang menghambat tingkat produktifitasan di tempat kerja, kecuali……. ( KUK 1.3 )
d. Gaji
11. Beberapa faktor umum yang
menghambat tingkat produktifitasan di tempat kerja, kecuali…… ( KUK 1.2 )
d. Perbaharuan mesin dan
peralatan
12. Beberapa resiko umum yang
terdapat di tempat kerja, kecuali…. ( KUK 1.3 )
e. Minuman
13. Contoh penyakit yang dapat
muncul karena tempat kerja yang tidak memenuhi persyaratan ergonamis….. ( KUK
1.3 )
a. Ganglion
14. Di bawah ini merupakan
temperatur yang baik di tempat kerja, kecuali… ( KUK 1.3 )
e. 30° C
15. Pensosialisasian tentang
pentingnya K3 di perusahaan dapat dilakukan dengan cara, kecuali…. ( KUK 2.4 )
d. Membayar orang
16. Berikut adalah perencanaan
yang dapat dilakukan untuk mendukung K3 di tempat kerja, kecuali…… ( KUK 2.4 )
e. Penaikan gaji dan tunjangan
karyawan
17. Ilmu yang mempelajari
pengukuran tubuh manusia….. ( KUK 3.1 )
a. Antropometri
18. Menurut ketentuan, syarat
perusahaan harus memiliki bagian khusus untuk mengurusi K3 adalah memiliki
jumlah pegawai sebanyak … ( KUK1.1 )
c. 100
19. Perusahaan dapat
mengurangi perilaku berbahaya yang biasa dilakukan dengan cara, kecuali….. (
KUK 1.3 )
b. Mengganti manager
20. Berikut ini adalah cara
mendokumentasi pengamatan K3 di lapangan, kecuali … ( KUK 3.3 )
e. Membersihkan
21. Contoh parameter untuk mengukur
kwalitas udara, kecuali… ( KUK 3.1 )
a. Volume
22. Di bawah ini merupakan contoh
zat kimia berbahaya yang mungkin terkandung di udara dan dilarang…. ( KUK 3. 1
)
e. Aseton
23. Berikut merupakan posisi
kerja yang tidak ergonamis, kecuali…. ( KUK 3.1 )
f. Kaki
menyentuh lantai
24. Anthroponmetri dapat
digunakan sebagai dasar, kecuali… ( KUK 3.1 )
b. Perhitungan tunjangan
25. Berikut merupakan
jenis-jenis kelelahan yang terdapat pada manusia, kecuali… ( KUK 3.1 )
c. Kelelahan materi
26. Berikut merupakan beberapa
faktor ergonomis yang perlu diperhatikan di tempat kerja, kecuali… ( KUK
3.1 )
c. Gerakan
2.2
Kunci Jawaban Unjuk Kerja (Praktek)
- Sebutkan definisi dari Kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja dan latar belakangnya! ( KUK 1 )
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja
( K3 ) merupakan bagian dari ilmu Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan
perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku,
ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu
terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja,
tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.
Latar belakang dari
diterapkannya Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja ( K3 ) adalah
dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia kerja internasional.
Semakin berkembangnya dunia industri
di dunia, telah mendorong para pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan
kebutuhan pasar. Namun hal itu tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cidera.
Cidera yang terjadi di lapangan sangat beragam, dari cidera otot sampai yang
menghasilkan korban jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai
salah satu modal utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu
mulai peduli tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya
tersebut.
Prosedur kesehatan, keselamatan dan
keamanan kerja berawal dari OSH ( Occupational Safety and Health ) yaitu:
sebuah ilmu disiplin yang peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan orang yang bekerja di tempat kerja.
Isi dari Prosedur Kesehatan,
Keselamatan dan Keamanan di tempat kerja adalah ! ( KUK 1 )
- Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal
- Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin
- Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin dan peralatan
- Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan verja
- Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang berbahaya
- Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan peralatan.
- Sebutkan definisi dari Ergonamis, tujuannya dan aspeknya! ( KUK 3 )
- Ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ”ergo” yang artinya kerja dan ”nomos” yang artinya hukum alam, dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikology, engineering, manajemen dan design.
- Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tubuh manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan dengan memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem dengan baik, dengan demikian manusia dapat melakukan pekerjaan dengan nyaman, aman, dan efektif sehingga mencapai produktifitas yang optimal.
Tujuan dari ergonomi adalah
untuk memaksimalkan perancangan terhadap produk, alat dan ruangan dalam
kaitannya dengan anthropometri secara integral, sehingga mendapatkan suatu
pengetahuan yang utuh dalam menghadapi permasalahan-permasalahan interaksi
manusia dengan technology dan produk-produknya, sehingga dimungkinkan
rancangan sistem manusia ( technology ) dapat menjadi optimal.
Terdapat beberapa aspek dari
ergonomis yang harus dipertimbangkan, antara lain adalah:
- Sikap dan posisi kerja
Beberapa jenis pekerjaan akan
memerlukan sikap dan posisi tertentu yang terkadang-kadang cenderung tidak
mengenakkan dan kadang-kadang juga harus berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Hal ini menyebabkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau
menderita cacat tubuh. Untuk menghindari hal tersebut di atas terdapat beberapa
pertimbangan ergonomis, seperti:
- Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi membungkuk dengan frekuensi yang sering atau jangka waktu lama.
- Operator seharusnya menggunakan jarak jangkauan normal.
- Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau posisi miring.
- Operator tidak seharusnya bekerja dalam frekuensi atau periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi di atas level siku yang normal.
- Anthropometri dan dimensi ruang kerja
- Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar supaya peralatan dan fasilitas kerja sesuai dengan orang yang menggunakan khususnya menyangkut dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atau minimum
- Sebutkan faktor umum yang dapat mengurangi tingkat produktifitasan karyawan di tempat kerja dan bagaimana cara mengatasinya! ( KUK 1 )
atas beberapa faktor umum:
- Kejadian yang tidak terduga
- Kondisi kerja rawan kecelakaan
- o Pengoperasian peralatan yang sudah cacat
- o Kurangnya peralatan keselamatan
- o Pekerjaan yang berbahaya
- o Jadwal pekerjaan yang terlalu padat
- Kebiasaan perilaku karyawan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau penyakit
- Faktor keterbatasan manusia:
- o Penglihatan
- o Usia
- o Persepsi
- o Kemampuan motorik
Tingkat produktif di sebuat
perusahaan dapat terus dipelihara dengan beberapa cara, yaitu:
- Memperbaiki kondisi kerja menjadi sebuah kondisi yang ergonamis
- Mengurangi perilaku berbahaya karyawan dengan seleksi dan penempatan kerja secara hati-hati
- Mengurangi perilaku berbahaya melalui:
- Penempelan poster dan propoganda lain
- Pemberian pelatihan
- Komitmen manajemen puncak
- Pemberian prioritas pada keselamatan
- Penyusunan kebijakan menyangkut keselamatan kerja
- Penempatan sasaran pengurangan biaya secara jelas
- Penyelenggaraan inspeksi
- Pemantauan load kerja dan tingkat stress karyawan
- Sebutkan aktivitas utama dalam mengevaluasi bahaya di tempat kerja! ( KUK 2 )
Aktivitas utama dalam mengevaluasi
bahaya di tempat kerja adalah :
A. Pengamatan di
lokasi kepada proses produksi dan cara kerja
B. Wawancara
dengan perkerja dan supervisor
C. Survai terhadap
lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja
D. Penelaahan
terdahap dokumen yang diperlukan dari perusahaan
E. Pengukuran dan
monitor terhadap efek bahaya bagi pekerja
F.
Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan yang ada
dan/atau merekomendasikan petunjuk
mengenai batas-batas
yang harus diikuti untuk
meningkatkan keselamatan kerja
2.3 DAFTAR CEK UNTUK KERJA (
PRAKTIK )
TUGAS – TUGAS YANG DITAMPILKAN
|
KOMPETEN
|
BELUM
KOMPETEN
|
TANGGAL
|
||
1
|
Pengamatan lokasi
|
Mengetahui perundang-undangan K3
|
|||
Mengetahui Prosedur K3
|
|||||
Membandingkan dengan kondisi lapangan
|
|||||
2
|
Wawancara
|
Mengetahui informasi-informasi
kesehatan
|
|||
Mengetahui pendokumentasian yang baik
|
|||||
Membuat laporan
|
|||||
TUGAS – TUGAS YANG DITAMPILKAN
|
KOMPETEN
|
BELUM
KOMPETEN
|
TANGGAL
|
||
3
|
Survei
|
||||
Mengetahui informasi-informasi kesehatan
|
|||||
Mengetahui pendokumentasian yang baik
Membuat laporan
|
|||||
4
|
Penelaahan
|
Mengetahui informasi-informasi kesehatan
|
|||
Mengetahui syarat-syarat ergonamis
|
|||||
5
|
Pembanding
|
Memberikan saran-saran yang berguna
|
2.4 CHECK LIST TEORI DAN PRAKTEK
Semua kesalahan harus diperbaiki
terlebih dahulu sebelum ditandatangani
Penguasaan Bahan
|
Ya
|
Apakah semua petunjuk kerja diikuti ?
|
|
Apakah peserta mengetahui definisi K3 ?
|
|
Apakah peserta mengetahui mengapa K3 harus diterapkan?
|
|
Apakah peserta mengetahui tentang Ergonomi?
|
|
Apakah peserta dapat melakukan evaluasi tempat kerja
sesuai dengan prosedur K3 ?
|
LEMBAR PENILAIAN
Tanggal : ……………………………….
Peserta pelatihan telah dinilai
KOMPETEN
BELUM KOMPETEN
Nama Peserta
Pelatihan
Nama Penilai
……………………………..
……………………………..
Tanda
Tangan
Tanda Tangan
Komentar / Saran
…………………………………………………………………………………………………………..
Dibawah ini contoh Sertifikat Kompeten dari BNSP
Dibawah ini contoh Sertifikat Kompeten dari BNSP
Kak untuk tesnya soalnya seperti apa kak? Apakah hampir mirip seperti yang diatas
BalasHapus