Transmitter dalam Jaringan Komputer

Artikel saya kali ini akan membahas media transmitter bagi perangkat keras tersebut. Media penghubung atau transmitter pada suatu jaringan terdapat dua tipe yakni media penghubung berupa kabel atau bisa disebut Wire dan media penghubung tanpa kabel atau bisa disebut Wireless.

Media Penghubung kabel (wire):
1. UTP (unshielded twisted pair).


Kabel twisted pair pertama digunakan pertama kali pada tahun 1881 oleh perusahaan telkom bell. Pada awal 1900 semua jaringan telepon di Amerika menggunakan twisted pair. Salah satu kabel twisted pair adalah UTP atau unshileded twisted pair. Unshielded berarti dalam kabel ini tidak terdapat shield/pelindung yang membuat tingkat fleksibilitas yang tinggi dan juga daya tahanya lebih kuat.

Kabel UTP merupakan kabel berbahan dasar tembaga yang paling umum digunakan dalam membangun jaringan local (LAN) dan jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet (Apa itu Ethernet? tunggu artikel saya berikutnya :D ).

Adapun keuntungan menggunakan kabel UTP adalah:
1. Tipis, lebih tipis dari pada kabel Coaxial sehingga mudah dibentangkan dan ditempelkan ke tembok.
2. Karena ukurannya yang relatif "kecil", UTP tidak mudah memenuhi tempat pengkabelan.
3. Harganya relatif "murah" jika dibandingkan dengan kabel LAN yang lainnya.

Sebenarnya kabel UTP terdiri dari beberapa kategori namun kabel UTP yang biasa dipakai dalam jaringan lokal (LAN) adalah kabel UTP kategori 5 (cat-5). Dimana kabel UTP cat-5 ini memiliki kecepatan transfer data dan suara sebesar 100 Mbps dan sudah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA) yang dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT).


2. STP (Shielded Twisted Pair)



Shielded Twisted Pair (STP) merupakan salah satu jenis dari kabel twisted pair selain UTP, berbeda dengan kabel UTP kabel STP menggunakan teknik shielding (pembungkusan), cancellation, dan twisting of wires. STP memberikan ketahanan dari interferensi elektromagnetik dan interferensi frekuensi radio tanpa menunjukkan penambahan berat atau ukuran kabel yang signifikan.

Kabel STP memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan UTP. Tidak seperti kabel Coaxial, Masing-masing kabel pada STP dibungkus oleh metallic foil. STP mengurangi gangguan elektronik dengan cara memilin kabel secara berpasangan (pair coupling). STP juga dapat mengurangi gangguan elektronik dari luar kabel, seperti electromagnetic interference (EMI) dan radio frequency interference (RFI).

Adapun karakteristik dari kabel STP adalah:
1. Speed dan Throughput: 10 – 100 Mbps
2. Harga: lebih mahal dibandingkan UTP
3. Ukuran media dan konektor : medium to large
4. Panjang kabel maksimum: 100 m
5. Biasanya digunakan untuk instalassi Token Ring.

3. Kabel Coaxial


Kabel Coaxial merupakan kabel yang terdiri dari konduktor yang dikelilingi dengan spacer yang berfungsi sebagai insulator. Kemudian dikelilingi lagi oleh penutup konduktor dan terakhir di tutup lagi oleh lapisan yang disebut jacket.

Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan transmisi data kecepatan tinggi dan juga digunakan untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi. Kabel coaxial biasa kita temui pada barang2 elektronik misalnya antena TV, dll atau jika digunakan dalam jaringan LAN biasanya pada Topologi Bus, meskipun sampai saya saat menulis artikel ini belum pernah melihat jaringan LAN yang menggunakan kabel coaxial (Maklum masih newbie :D ) kebanyakan yang saya temui pada jaringan LAN menggunakan kabel UTP. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.

Kelebihan Kabel Coaxial:

1. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon

2. Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah

3. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain

Kelemahan Kabel Coaxial:

1. Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater

2. Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.


4. Kabel Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang bekerja dengan mentransmisikan gelombang cahaya. Di bandingkan dengan kabel jenis lainnya, kabel ini lebih mahal dalam hal harganya. Namun, fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terdahap interferensi elektro magnetic dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan tembaga untuk pentrasmisiannya. Sebagai gantinya , sinyal yang mewakili bit tersebut di ubah ke bentuk cahaya yang ditransmisikan menggunakan serat optic.

a. Core : kaca tipis atau bisa disebut serat optic dimana cahaya berjalan.
b. Cladding: kaca yang mengelilingi core yang merefleksikan cahaya untuk kembali ke dalam core.
c. Coating / Buffer: pembungkus plastik yang melindungi fiber dari kerusakan dan gangguan.

MODE TRASMISI FIBER OPTIC:

1. SINGLE MODE
a. Cahaya berjalan sepanjang core tanpa refleksi.
b. Menyalurkan hanya satu gelombang cahaya.
c. Diameter core kecil ( 9 micron).



2. MULTI MODE (TIPE 1)
a. Core memilki refractive index yang uniform
b. Gelombang cahaya berjalan sepanjang core , di refleksikan oleh cladding
c. Dapat enyalurkan beberapa cahaya dengan gelobang yang berbeda multi mode
d. Diameter core besar ( 62,5 micron)



3. MULTI MODE (TIPE 2)
a. Refractive index dari core berubah secara gradual ( makin jauh dari inti makin kecil refractive index)
b. Gelombang cahaya berjalan sepanjang core , terjadi refraksi.
c. Dapat menyalurkan beberapa cahaya dengan gelobang yang berbeda.
d. Diameter core besar ( 62,5 micron).


UNTUK MEDIA TRANSMISI WIRELESS SILAHKAN BACA ARTIKELNYA DISINI


Komentar